Untuk misi pengembangan agama budha
ke Cina, maka Bodhidharma melakukan perjalanan kaki seorang diri
menembus “hutan belantara perawan” yang penuh dengan 1001 marabahaya,
termasuk binatang buas, tetapi berkat ketegaran dan kemampuan seni beladirinya,
Daruma Taishin berhasil tiba di Cina.
Bukti-bukti sejarah menunjukkan
bahwa sekitar tahun 520 Masehi, seorang pendeta india bernama Daruma yang
dilahirkan di kanchipuran dekat madras telah melakukan perjalanan ke Cina dalam
hal ini kota kuang atau canton dimana disana pendeta itu bertemu dengan Wu Ti,
seorang kaisar dari dinasti Liang. Dari sana ia melanjutkan perjalanan ke
kerajaan Wei, dimana ia mendirikan kuil tempat pusat pengembangan Ajarannya.
Jika legenda tentang Daruma Taishi
memang benar, maka jelas bahwa pendeta yang dimaksud itu adalah Daruma, orang
yang mendirikan kuil shaolin.
Ia pertama kalinya hanya melatih
spritual pada murid-muridnya tetapi lama kelamaan para muridnya semakin lemah
dan sakit-sakitan, akhirnya ia tiba pada kesimpulan bahwa rohani dan jasmani
harus diseimbangkan, maka dianjurkannya kepada murid-muridnya gerakan-gerakan
jasmani seni beladiri, yang kemudian dikenal sebagai Kungfu Shaolin, dan oleh
kalangan seni beladiri dipercayai sebagai sumber pertama seluruh seni beladiri
yang ada didunia berasal dari Kungfu Shaolin.
Konon Daruma menurmuskan tehnik-tehnik
shaolin kungfunya berdasarkan pada gerakan-gerkan binatang, yaitu : Macan,
Beruang, Monyet, Bangau dan Rusa.
Didalam perkembangan selanjutnya
dari beladiri cina itu kemudian muncul 4 jenis ilmu bela diri cina, yaitu :
- Aliran Keras : Shaolin Kungfu
- Aliran Lunak : Hsing’I
- Aliran Lunak : Pakua Chang
- Aliran Lunak : Tai Chi Cuen
Tetapi dulunya Daruma hanya
membedakan keseluruhan tehnik-tehnik beladirinya atas 2 kelompok
- Kelompok tehnik keras ( Go-Ho )
- Kelompok Tehnik Lunak ( Ju – Ho )
Pada waktu terjadinya “Perang
boxer” yaitu pembasmian oleh tentara kerajaan pada pendeta-pendeta Budha
dari kuil Shaolin yang sebahagian besar pendeta-pendeta Shaolin tewas terbunuh
dalam pertempuran melawan tentara kaisar, tetapi masih ada diantara mereka yang
berhasil lolos dan meninggalkan dataran Cina.
Pelarian-pelarian inilah yang
menurut legenda merupakan cikal bakal timbulnya berbagai Ilmu Beladiri Asia,
contohnya seperti :
Di Jepang ; Judo ( jalan
kehalusan) diciptakan oleh mendiang dr. Jigaro kano, Jujitsu (tehnik
kehalusan) merupakan seni beladiri klasik Jepang yang berasal dari masa
samurai, Aikido
(Ai=bertemu, Ki=Semangat, dan Do=Jalan). Didirikan oleh prof. Morihei Ueshiba,
Guru utama dari Morihei Ueshiba adalah Master Sokaku
Takeda. Sumo
( seni beladiri Gulat tradisional Jepang ). Kenjitsu (ilmu
pedang Jepang klasik). Bojitsu
( Seni Beladiri yang mengandalkan tongkat panjang). Naginata Jitsu
(Seni Beladiri yang mengandaklan Pedang).
Di Birma; Bando
(Seni beladiri asli tangan kosong). Banshei (seni beladiri
menggunakan senjata) dan Kick-boxing tradisional (Seni beladiri
tangan kosong yang menggunakan banyak tehnik tendangan).
Di Thailand; Thai
Boxing (Seni beladiri baik tangan maupun kaki) dan Krabi krabong
( Seni beladiri menggunakan senjata).
Di Kampuchea, Laos, Vietnam;
Tinju Tradisional dan Permainan senjata.
Di Malaysia; Bersilat
Di Indonesia; Pencak
silat
Pencak Silat, bela diri asli Indonesia.
Di Fhilipina; Eksrima
(Seni beladiri yang mengandalkan tongkat sepanjang 75 cm)
Di Korea; Tae Kwon Do
( seni beladiri yang menitik beratkan pasda keterampilan kaki. Diciptakan oleh
jenderal Choi Hong Hee. Tang Soo Do (Seni beladiri yang
menitik beratkan pada penggunaan kaki diciptakan oleh Hwang Kee, sebagai
gabungan unsur Karate Shotokan, Shaolin kungfu dan Tae Kyon).
Hwa Rang Do ( seni beladiri tangan kosong Korea )
Salah seorang pelarian dari kuil
Shaolin hanya mengunakan tehnik lunak dan sempat tiba di Jepang lalu
mengembangkan Ilmunya, yaitu Jujitsu. Kemudian bersumber dari
jujitsu ini muncul ilmu baru seperti Judo dan Aikido.
Salah satu gerakan di Karate.
Demikian pula seorang yang bernama Doshin
So, yang lahir pada tahun 1911 di jepang, murid dari Master Chin Ryo
(beliau menguasai Shaolin Kungfu). Merumuskan lagi ilmu beladiri baru hasil
kombinasi beladiri Jepang dan Cina, yang dinamai Shorinji Kempo,
yang berarti “Ilmu tinju Kuil Shaolin” (shaolin Temple Fist Way) pada
tahun 1946.
Source: gojukaisulbar
Source: gojukaisulbar